Palu, Bina Bangun Bangsa DPW Kota Palu menggelar dialog peran fungsi pemerintah dan masyarakat sipil di gedung serbaguna Tipo, Palu, (2/3/2017).
Asisten l bidang perekonomian dan pembangunan Pemerintah Kota Palu, lmran Lataha mengatakan dalam sambutannya, bahwa pencapaian kesejahteraan masyarakat dilihat dari perkembangan ekonominya. Hal itu dimulai dengan penguatan peran dan fungsi masyarakat, usaha mikro, menengah sampai usaha skala besar. Salah satunya membangun struktur ekonomi yang kokoh, pemerintah dituntut proaktif menggerakkan seluruh potensi ekonomi yang dimiliki baik sektor jasa, perdagangan dan industri kreatif. (Mercusuar)
Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Menjelang pukul 19.00 WIB, 5 April 2015, kawasan Senen, Jakarta Pusat, diguyur hujan lebat. Hal demikian membuat para pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan jas hujan pada menepi di pinggir jalan yang ada tempat untuk berteduh.
Di Monument HKSN, sebuah tempat yang dihimpit Stasiun Kereta Api Senen dan Pasar Senen, berdiri sebuah tenda di mana di tempat itu berjejer puluhan kursi. Tak jauh dari tenda itu berdiri panggung permanen. Di panggung itu terpampang jelas sebuah tulisan Deklarasi Gema Gong Pancasila.
Bekas hujan yang mengguyur malam itu membekas di area Monumen HKSN. Hujan yang sebelumnya turun bisa jadi membuat panitia khawatir sebab acara yang akan digelar pukul 20.00 yang dihadiri oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo bisa terganggu. Syukur hujan reda satu jam sebelum acara dimulai.
Menunggu kedatangan para tamu, panitia memberi kesempatan kepada kelompok pengamen jalanan memberi hiburan dengan mendendangkan lagu-lagu tentang persatuan dan kesatuan bangsa.
Selepas hiburan, tak lama kemudian Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan tiba di tempat. Prosesi acara, sambutan demi sambutan pun dimulai. Dikatakan oleh Panitia Acara Deklarasi Gema Gong Pancasila, Wardi, dirinya merasakan gembira dengan acara yang digelar pada malam itu. Diungkapkan untuk menyelenggarakan acara tersebut, dirinya bersama dengan komponen masyarakat yang lain telah melakukan beberapa kali pertemuan sehingga menghasilkan beberapa kesepakatan.
“Kesepakatan itu adalah pertama, masyarakat yang terhimpun dalam Gema Gong masih mencintai Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Kedua, siap berjuang dalam suasana gotong royong dalam memwujudkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, ikut menyosialisasikan Pancasila. Keempat, melanjutkan kerja sama dengan MPR, TNI, Polri, dan pemerintah dalam melaksanakan sosialisasi. Kelima, mengharap agar negara bisa menegakkan kedaulatan negara yang adil dan makmur”.
Salah satu tokoh masyarakat yang ikut memberi sambutan, Irawan Nur, menuturkan acara malam ini merupakan malam keramat yang perlu dijunjung dan hormati. “Semoga kegiatan ini bisa terus berjalan sepanjang tahun,” ujarnya.
Dikatakan, Pancasila merupakan jati diri bangsa. “Visi bangsa yang menyatukan,” ujarnya. Mengutip pendapat orang Barat bahwa Pancasila sebagai manajemen Tuhan. “Dengan Pancasila kita lebih dekat pada Allah,” ungkapnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa Pancasila terbukti sakti sehingga bisa menyelamatkan bangsa. Tak heran bila ia mengatakan Gema Gong Pancasila sebagai kegiatan keramat. “Dengan acara ini rakyat bisa mengenal Pancasila secara utuh,” ujarnya. “Pancasila membawa kita lebih kuat dan makmur,” tambahnya.
Malam deklarasi itu juga menjadi perhatian Agus Sutomo. Dalam sambutan, Agus Sutomo mengatakan acara ini lahir dari prakarsa masyarakat yang peduli dan komitmen untuk membangkitkan nilai-nilai luhur bangsa. “Gerakan ini relevan dan mengunggah arti penting Pancasila,” ujarnya.
Menurut Agus Sutomo, Indonesia ke depan menghadapi tantangan yang semakin berat. Bangsa ini memiliki sumber daya alam dan wilayah yang luas. Hal inilah yang menarik bangsa lain untuk mengincar Indonesia. Mencermati apa yang berkembang di masyarakat maka kita menyadari bahwa ancaman terhadap NKRI itu semakin nyata. “Untuk itu perlu diperkokoh sendi-sendi kehidupan yang sesuai dengan Pancasila dan NKRI,” tegasnya. “Melalui kegiatan ini kita gelorakan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai Pancasila,” tambahnya.
Puncak acara dalam kegiatan itu adalah pidato dari Zulkifli Hasan. Dalam sambutan, pria asal Lampung itu mengatakan, dirinya mengapresiasi masyarakat yang mengadakan kegiatan seperti itu. Kegiatan itu penting di tengah bangsa ini yang telah kehilangan roh kebangsaan. Diakui masyarakat saat ini telah menjauh dari nilai-nilai dasar bangsa dan negara. “Sekarang masyarakat semakin jauh dari nilai-nilai yang kita anut,” ujarnya.
Dimaksud oleh Zulkifli Hasan seperti masyarakat menjauh dari Sila IV Pancasila. Musyawarah dan mufakat diganti dengan voting. “Karena voting, yang hitam bisa menjadi putih, ” ujarnya. Lebih lanjut dikatakan bangsa ini semakin jauh dari nilai-nilai konsensus dasar. “Kita semakin jauh dari etika dan keadilan,” tambahnya.
Untuk itu dirinya kembali memberi hormat kepada masyarakat yang membuat acara seperti ini. Dikatakan kalau Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, dilakukan oleh MPR hasilnya tak akan maksimal. Untuk itu MPR mengajak semua untuk melakukan sosialisasi. “Sosialisasi harus dilakukan oleh semua masyarakat,” paparnya.
Zulkifli Hasan dalam kesempatan itu setuju dengan apa yang dikatakan oleh Agus Sutomo bahwa tantangan bangsa ini semakin komplek. Ditegaskan bahwa tantangan bangsa ini menurutnya adalah masalah ketimpangan kesejahteraan, antara kaya dan miskin. “Bila kita memegang Pancasila maka masalah suku dan agama itu masalah yang sudah selesai,” ungkapnya.(***)
Dalam akhir sambutan ia mengatakan, “Mudah-mudahan Gema Gong Pancasila akan disambut di seluruh tanah air. Ini merupakan cita-cita luar biasa.” (Kompas.com).
Dalam Rangka memberikan pemahaman bagi masyarakat luas tentang Kejahatan Terorisme dan perkembangannya di Asia Tenggara pada umumnya dan di Indonesia khususnya, Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Prov. DKI Jakarta bekerja sama dengan MABES POLRI akan menyelenggarakan Seminar Nasional dengan Tema “Sistem Pengamanan Objek Vital yang Kondusif dalam Menghadapi Ancaman Terorisme secara Nasional maupun Internasional”. Demikian yang disampaikan oleh Delfi Tasar, sebagai Panitia dari seminar nasional ini kepada redaksi.
“Acara yang menghadirkan KAPOLRI, Jend. (Pol.) Sutarman sebagai Pembicara Utama dari seminar ini, rencananya akan diselenggarakan di Hotel Kartika Chandra, The Kirana Grand Ballroom, Jakarta, yang berlangsung dua hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 15 dan 16 Desember 2014”, ujar Delfi lagi.
“Dan selaku Ketua Presidium LCKI Pusat, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Da’i Bachtiar, SH, AO, akan memberikan pula kata sambutannya, yang kemudian seminar akan diisi oleh pemateri dari KABAHARKAM MABES POLRI, KABAINTELKAM MABES POLRI, KEPALA BNPT, dan DIR SHABARA BAHARKAM MABES POLRI”, tambah Delfi Tasar, yang juga merupakan pengurus LCKI DKI Jakarta ini.
“Dalam seminar dua hari ini, yang di mulai dari pukul 08:00 wib hingga selesai, akan membahas berbagai masalah terkait kejahatan Terorisme da Anarkisme yang kerap terjadi di negeri ini pada khususnya, yakni mulai dari motif dan modusnya, atau pola yang sering digunakan. Dan terutama akan membahas Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku serta berbagai teknik, strategi dan sistem untuk membangun kerjasama dengan berbagai instansi, baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam upaya bersama untuk melakukan pencegahan maupun penanggulangan Terorisme dan Anarkisme”, tegas Delfi.
Sejalan dengan maksud dan tujuan dari seminar ini diadakan, Ketua Umum BINA BANGUN BANGSA, Nur Ridwan sangat memberikan apresiasinya kepada LCKI DKI Jakarta dan MABES POLRI, terutama kepada Erwin Ramali, selaku Ketua LCKI DKI Jakarta, dan Delfi Tasar, yang menurutnya bahwa seminar ini adalah sangat penting dan perlu diadakan secara berkala dan meluas, untuk mensosialisasikan kepada masyarakat umum tentang pemahaman wawasan anti terorisme dan anarkisme, karena publik akan dapat mengetahui tentang apa itu Terorisme dan Anarkisme, serta bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya, sehingga masyarakat waspada dan dapat melakukan deteksi dini, terhadap rencana dan tindakan aksi kejahatan model tersebut.
Selain itu kegiatan ini juga merupakan forum komunikasi dan kerja sama berbagai pihak, antara institusi negara yang terutama di bidang politik, hukum dan keamanan, beserta berbagai instansi swasta nasional maupun luar negeri, termasuk juga dari berbagai unsur masyarakat umum, agar waspada terhadap berbagai upaya dan tindakan yang terindikasi mengarah kepada kejahatan terorisme dan anarkisme, sehingga akan mempersempit ruang gerak bagi kejahatan, terutama terorisme untuk hidup di negeri yang cinta aman dan damai ini.
Untuk Informasi dan Konfirmasi Undangan acara seminar, dapat menghubungi Sekretariat Panitia :
Div Humas Mabes Polri : Jl. Trunojoyo No. 3 Lt. 2, Jakarta Selatan Telp. (021) 7136 6719
LCKI Prov. DKI Jakarta : Gd. Arva Central Cikini, Jl. Cikini Raya No. 60 Blok FG-MN Lt. 5, Jakarta Pusat, Telp. (021) 3190 4082, E-mail : lcki_jakarta@yahoo.com, Web-site : www.lcki.org
Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-86 tahun 2014, di peringati oleh Organisasi Bina Bangun Bangsa dan Yayasan Poros yang bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan organisasi lainnya, dengan mengadakan musyawarah kebangsaan di Museum Sumpah Pemuda, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa ( 29/10).
Dalam musyawarah tersebut, yang juga diikuti oleh berbagai perwakilan dari raja, sultan dan kepala suku dan tokoh adat se-Nusantara, menyatakan sepakat untuk senantiasa menegakkan dan melaksanakan kedaulatan bangsa dan kebangsaan Indonesia yang selalu berdasarkan kepada Pancasila dan Mukadimah UUD Tahun 1945, yang kemudian diprasastikan sebagai Maklumat Kebangsaan .
“Karena itu, kita perlu mewujudkan kesemuanya itu dengan membentuk lembaga majelis agung kebangsaan, sebagai lembaga permusyawaratan kebangsaan” kata Wardi, SH, selaku Ketua Panitia Musyawarah Kebangsaan yang juga pencetus Tri Falaq Tunggalistik kepada wartawan seusai penandatanganan pernyataan sikap maklumat kebangsaan.
Selain tujuannya membentuk lembaga majelis agung kebangsaan, maka perlu jugadi bentuk lembaga lainnya seperti, lembaga perwakilan bangsa, lembaga perwakilan adat dan budaya serta lembaga perwakilan masyarakat, yang mampu mengejawantahkan dan mengamalkan Pancasila beserta nilai-nilainya yang bersemboyankan Bhinneka Tunggal Ika. (ri)
Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Dengan dukungan Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI, BINA BANGUN BANGSA menyelengarakan acara dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-82, 28 Oktober 2010, di Gedung Sumpah Pemuda, Kramat Raya 106, Jakarta Pusat.
Acara dimulai dari pagi hingga malam hari karena diliput langsung live oleh TVONE Apa Kabar Indonesia Pagi, Siang dan Malam oleh host Indi Rachmawati, Arif Fadil, dan Tina Talisa.
Acara dimulai dengan upacara, dan pembacaan surat “Harapan Anak Bangsa untuk Presiden RI”, dan dilanjutkan dengan berbagai atraksi kreatif dari anak-anak remaja sekolah yang melakukan marching Band dan lain-lain. Dan terus acara tidak berhenti dengan meriah. Juga banyak pula dihadiri pula oleh berbagai organisasi, lsm, yayasan dan komunitas lainnya. Dan juga dihadiri ustad beken Ustad Uje yang ramai orang untuk mendengar tausyiahnya.
Menteri Pemuda Olah Raga, Andi Mallarangeng datang malam hari karena baru selesai acara Sumpah Pemuda yang juga diselenggarakan pagi di kota Solo, maka selesainya dari sana langsung meluncur segera naik pesawat untuk bisa hadir di Gedung Sumpah Pemuda, Jakarta seperti yang sudah dijadwalkan.
Selain didukung oleh Kemenpora, acara ini pun didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian serta instansi lainnya.
Berikut pidato Menteri Pemuda dan Olahraga :
MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA
PIDATO
MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA
PADA PERINGATAN KE-82 HARI SUMPAH PEMUDA
TANGGAL 28 OKTOBER 2010
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera bagi Kita Semua Bapak, Ibu, Saudara-Saudara Pemuda Indonesia yang saya banggakan.
Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT – Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkah dan ridho-Nya kita kembali diberikan kesempatan untuk bersama-sama memperingati Hari Sumpah Pemuda untuk ke-82 kalinya.
Hari ini kita merasakan dan melakukan peringatan satu tonggak utama sejarah bangsa, Hari Sumpah Pemuda. Puncak peringatan tahun ini kita adakan di Kota Solo, Jawa Tengah. Kota yang pada 9 September 1948 adalah tempat Pekan Olahraga Nasional Pertama. Atlet-atlet yang kebanyakan kaum muda bertanding dengan semangat sportif, semangat juang dan semangat merdeka.
Peringatan Sumpah Pemuda memberi kesempatan kepada kita semua untuk mengisi energi dan ide perjuangan dalam menggelorakan masyarakat, memajukan bangsa, dan menggerakkan negara.
Kita selalu ingat, delapan puluh dua tahun silam saat Kongres Pemuda Indonesia Kedua berlangsung dengan diikuti berbagai perkumpulan pemuda yang bersifat kedaerahan, kesukuan, kepanduan maupun keagamaan. Namun, satu yang mereka punya bersama yaitu keinginan kuat untuk merdeka, menjadi Bangsa Indonesia.
Delapan-puluh dua tahun setelahnya, kita bisa bersyukur. Indonesia terus-menerus punya banyak pemuda dengan daya kritis dan daya kreatif yang sangat besar. Semua pengalaman berharga bangsa ini, terutama yang dipelopori pemuda, sangat tepat menjadi landasan untuk kita Bangun Karakter Pemuda demi Bangsa Indonesia yang Maju dan Bermartabat. Inilah tema dan tekad kita untuk Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-82 tahun 2010.
Tentu karakter pemuda kita bangun dengan memperhatikan keadaan kaum muda saat ini serta tantangan mereka di masa depan. Satu fitur kaum muda sekarang adalah sosok yang aktif, berpendapat kritis dan berekspresi kreatif.
Hasil-hasil kritik dan kreasi anak muda generasi demokrasi jelas kita rasakan. Kita terutama bangga dengan kerja-kerja mereka untuk rakyat yang rentan. Bantuan hukum, layanan medis, pengajaran, penegakan hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, laporan jurnalistik, dan masih banyak tindakan pengabdian lain yang kaum muda lakukan.
Banyak dunia wirausaha kaum muda yang merintis dan memajukan. Jelas pula anak muda sudah menjadikan dunia budaya dan seni tuan rumah di negeri sendiri. Atlet-atlet berbakat bermunculan. Politik demokrasi kita marak dengan politisi-politisi muda yang berpengaruh.
Sejalan dengan semangat kesukarelawanan, Gerakan Pramuka akan marak dan meriah kembali. Undang-undang Gerakan Pramuka yang sudah disetujui bersama Pemerintah dan DPR dua hari lalu, akan menjadi rujukan stakeholder kepramukaan untuk memicu dan memacu satuan-satuan kepramukaan agar berlomba menunjukkan karya baru.
Namun, kita pula yang mesti mengarahkan, menuntun, bahkan menindak tegas bila sikap kritis dan kreatif anak muda malah berwujud tindakan kekerasan fisik ataupun bentuk-bentuk kekerasan dan anarkis lainnya. Kita juga mengkritisi sikap kaum muda yang menonjolkan identitas kelompok atau golongan sembari meremehkan, atau malah meniadakan jati-diri kelompok yang dianggap lain.
Anak-anak muda memang memerlukan identitas yang jelas dan tegas . Memang pula demokrasi memberikan keleluasaan untuk menentukan kumpulannya sendiri. Biarkan jati-diri tumbuh berbeda-beda, seperti saat Kongres Pemuda Kedua tahun 1928 yang pesertanya datang dari bermacam perkumpulan. Tetapi kebhinekaan itu tetap harus dalam kerangka keindonesiaan, Bhinneka Tunggal Ika.
Eratnya ikatan kaum muda karena semangat Bhinneka Tunggal Ika harus bersamaan dengan kecerdasan, kemahiran dan kearifan. Karena hanya dengan itu bangsa dapat mencapai kemajuan dan martabat sebagai bangsa berpengaruh di dunia.
Untuk kelompok usia pemuda, yaitu yang berumur 16 sampai 30 tahun, sebagian sedang menempuh pendidikan dan terus belajar sampai jenjang tertinggi. Sebagian lagi sudah terjun berkarya dalam berbagai bidang kehidupan. Apapun pilihan profesi kaum muda, generasi muda Indonesia harus siap untuk menjawab tantangan dunia yg semakin global dan kompetitif.
Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajak semua pihak, pemerintah, pemerintah daerah, DPR, masyarakat luas serta keluarga untuk menggunakan pendekatan arus-utama kepemudaan dalam semua upaya pembangunan. Kita berharap cara ini dapat membuka dan mengarahkan sumber-sumber daya kita pada pembangunan serta pemberdayaan pemuda. Target kita, sebanyak mungkin pemuda mampu memiliki produktifitas tinggi dan kompetitif, serta jiwa kebangsaan Indonesia yang kokoh. Mereka harus punya kelebihan untuk dapat bersaing di pasar domestik maupun dunia, serta kepribadian Indonesia sebagai identitas yng mengakar.
Seperti juga Peringatan Hari Sumpah Pemuda sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengadakan dua kelompok kegiatan besar, yaitu Bulan Bhakti Pemuda Indonesia, serta rangkaian acara kesenian, olahraga, dan pameran, serta pemberian Penghargaan kepada orang-orang yang mengabdikan diri untuk Pemuda Indonesia.
Semua rangkaian ini bermaksud memicu pemuda untuk peduli pada sekitarnya dan pada bangsanya, serta memacu pula peringatan yang mereka gagas sendiri. Cerita-cerita kepeloporan pemuda samakin banyak dan bergulir cepat di antara mereka, sehingga Indonesia selalu ada di dalam sanubari pemuda-pemuda di kota, di desa, di sekolah, di kampus, dan di mana saja warga Indonesia berada, termasuk di kancah internasional.
Semoga Allah SWT – Tuhan Yang Maha Kuasa – memberi rahmah dan hidayah kepada kita semua, terutama pada Pemuda Indonesia. Jayalah Pemuda Indonesia, Jayalah Bangsa Indonesia. Selamat Hari Sumpah Pemuda! Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Solo, 28 Oktober 2010
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Dr. Andi A. Mallarangeng
Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – rangka memperingati Hari Anak Nasional yang selalu diselenggarakan tiap tanggal 23 Juli dan sekaligus ikut merayakan Tahun Biodiversity World 2010 (Tahun Keanekaragaman Hayati Dunia), BINA BANGUN BANGSA mengadakan acara santai bersama keluarga yaitu “Family FUN BIKE 2010”, dengan tema Anak dan Lingkungan adalah Masa Depan.
Adapun kegiatan ini diadakan sebagai bentuk peran serta BBB dalam bidang pendidikan khususnya untuk anak-anak beserta lingkungannya demi masa depan anak-anak untuk menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan peduli lingkungan, kreatif dan mandiri.
Dengan mengenalkan sejak dini kepada keluarga dan anak-anak untuk mencintai lingkungan terutama menjaga pola hidup sehat dan menjaga kebersihan serta lingkungan kerusakan dan polusi udara yang sudah sangat mengkhawatirkan. Serta menciptakan keakraban keluarga yang harmonis antara orang tua dengan anaknya melalui komunikasi secara interaktif dan edukatif dalam menciptaan karakter anak-anak yang berakhlak dan mulia.