Putra Daerah Poso Sulawesi Tengah Bicara dalam Forum Internasional G20 di Bali

Bali, BINA BANGUN BANGSA – Peran Pendidikan dalam meningkatkan kemampuan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam Pengembangan Pariwisata dan Kawasan Wisata menjadi hal pertama yang disampaikan Ahmad Rifai pada acara 1st International Conference of Manpower and Suistanable Development (IMSIDE) G20 di Jimbaran, Bali.(09/09/2022)

Kemudian aktivis HMI ini lanjut menjelaskan paparan makalahnya yang berjudul “Human Resources Development in the Field Tourism: in view of Tourism Potential in Developing Region”, bahwa selain pendidikan dan peningkatan SDM, yang kedua adalah tentang bagaimana Konsep dan Praktek Good Governance dan ketiga yaitu bagaimana Efektivitas Pengembangan Kawasan Wisata, yang kesemua hal itu perlu disusun dalam rangka pemulihan ekonomi dan meningkatkan pembangunan daerah dari sektor Pariwisata.

Ahmad Rifai, pemuda daerah asli Sulawesi Tengah lahir di Poso 6 Juli 1996 ini berhasil terpilih dari sekian ribuan calon kandidat yang mendaftarkan diri supaya bisa ikut kegiatan berskala internasional ini.

“Saya berharap melalui forum internasional ini menjadi masukan untuk daerah-daerah berkembang yang serius meningkatkan pendapatannya di sektor pariwisata” pungkas Ahmad Rifai.(IDW)

.

BINA BANGUN BANGSA Dorong Ide Visit Pulau Seribu 2023

Jakarta, BINA BANGUN BANGSA – Menanggapi ajakan Bupati Kepulauan Seribu yang membuka kesempatan kerja sama bagi semua pihak, swasta maupun masyarakat untuk mengembangkan potensi wisata di Kepulauan Seribu, seperti yang dilansir dari Okezone.com, maka Ketua Umum BINA BANGUN BANGSA, Nur Ridwan menyambutnya dan ikut mendorong agar wacana tersebut segera direalisasikan. Bahkan Nur Ridwan mengusulkan agar dibuat program Visit Pulau Seribu 2023.

“Bagus itu, apalagi sejalan dengan program kerja dari Pemerintah Pusat khususnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandi Uno, bahwa Kepulauan Seribu termasuk 10 Destinasi Wisata Unggulan Nasional dan harapan Pak Menteri agar kepulauan Seribu bisa menjadi destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan”, kata Nur Ridwan.

Sehingga menurut Nur Ridwan, perlu ada project unggulan untuk mendongkrak kunjungan wisata Kepulauan Seribu yang sudah 3 tahun terakhir ini mengalami penuruanan drastis akibat pandemi Covid-19 ini dan aturan PPKM yang diberlakukan.

“Bagaimana kalau kita bikin project Visit Pulau Seribu 2023, apalagi perlu ada kebangkitan Pariwisata dalam pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19 yang sudah membuat masyarakat Kepulauan Seribu tiarap?”, kata Nur Ridwan.

Soalnya menurut Konsultan Umum Pembangunan Nasional ini, bahwa dengan project Visit Pulau Seribu 2023 ini akan menjadikan Pariwisata sebagai leading sector yang akan didukung oleh semua pemangku kebijakan dari berbagai pihak dari semua bidang dan sektor termasuk swasta pun akan mendukung untuk menyukseskan project tersebut.

“Sebagai contoh untuk meningkatkan akses ke lokasi wisata pasti akan dibutuhkan akses transportasi dan pelabuhan atau dermaga yang bagus, aman dan nyaman, hal itu merupakan domain dari dinas perhubungan,..dan untuk meningkatkan pelayanan telekomunikasi, berarti dinas kominfo perlu meningkatkan atau memasang unit untuk pelayanan telekomunikasi yang memadai untuk skala Kepulauan Seribu, termasuk jalan, dan bidang lainnya, terutama air bersih dan homestay, serta pengembangan kuliner dan UMKM sebagai penunjang lainnya,” pungkasnya. (RHT)

Bimtek Industri Kreatif Tahun 2022 Sudin Parekraf Kabupaten Kepulauan Seribu di Pulau Untung Jawa

Pulau Untung Jawa, BINA BANGUN BANGSA – Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu kembali menyelenggarakan lanjutan kegiatan Bimtek Industri Kreatif tahun 2022, kali ini di Pulau Untung Jawa, Jumát sampai dengan Sabtu, 27 – 28 Mei 2022, bertempat di Aula Gudung Sasana Krida Wisata Pulau Untung Jawa.

Dengan mendatangkan pemakalah dan nara sumber dari Jakarta, berangkat dari dermaga Pantai Marina Ancol, rombongan sampai di lokasi Bimtek disambut dengan PJLP / Pokdarwis Sudin Parekraf Pulau Untung Jawa.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan Doa. Selanjutnya penyampaian laporan Ketua Penyelenggara Bimtek, Kepala Seksi Industri Kreatif Kepulauan Seribu, Farizaludin.

Dalam laporannya Kasi berharap untuk para peserta yang terdiri 60 peserta dari para pelaku UMKM binaan Pokdarwis, dan UMKM binaan Jakpreneur serta dari binaan Ibu-Ibu PKK, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, yaitu Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kelurahan Pari, dan Kelurahan Pulau Tidung, agar termotivasi untuk meningkatkan jumlah dan nilai tambah produktivitas daripada produk dan jasanya sehingga menjadi produk dan jasa industri kreatif unggulan dari kepulauan seribu bagi yang sudah memiliki usaha.

“Kami berharap dengan Bimtek ini, para peserta bisa mendapatkan bekal dan ilmu sehingga termotivasi atau punya gagasan bagi yang sudah mempunyai usaha untuk mau mengembangkan usahanya (lebih baik lagi),..dan bagi yang belum punya usaha, dengan Bimtek ini bisa menginspirasi agar peserta punya keinginan untuk punya usaha baru”, kata Kasi.

Bimtek dibuka Kepala Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kepulauan Seribu, Puji Hastuti yang diwakili oleh PLT Kasubag TU dan Keuangan Sudin Parekraf Kepulauan Seribu, Bapak Heru.

Sesi Pertama diisi dengan tema “Ekonomi Kreatif dalam Rangka Peningkatan Perekomomian Lokal”, yang disusun oleh Ketua Umum BINA BANGUN BANGSA, Nur Ridwan dan disampaikan oleh Ketua Bidang Pengembangan Koperasi, UMKM dan Industri Kreatif BINA BANGUN BANGSA, Gesty Probowati.

Materi yang disampaikan Gesty kepada peserta adalah tentang definisi dan dasar hukum pelaksanaan ekonomi kreatif, berikut jenis usaha, mengapa dan manfaat, serta metode pengembangan ekonomi kreatif serta perbedaannya dengan industri kreatif. Termasuk paparan mengenai potensi pengembangan ekonomi kreatif dan Industri Pariwisata di Kepulauan Seribu.

Selain produk hasil tangkapan ikan yang bisa diolah berbagai macam makanan termasuk snack jadi oleh-oleh khas dari kepulaun seribu. Sektor yang menjadi andalan Kepulauan Seribu adalah sektor pariwisata, karena Kepulauan Seribu memiliki potensi wisata yang luar biasa. Menurut data jumlah kunjungan pada tahun 2019 berjumlah 777.008, terbagi wisatawan mancanegara berjumlah 28.417 dan wisata nusantara berjumlah 748.591. Tapi sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia 2020 yang lalu hingga 2022 ini, kunjungan wisatawan menurun drastis di Kepulauan Seribu hingga mencapai 33% dari rata-rata kunjungan tahun 2017 – 2019.

Saat ini amenitas di Kepulauan Seribu terdiri dari 7 hotel resort, 661 homestay, 56 rumah makan, jaringan listrik, internet, dan air bersih. Amenitas adalah fasilitas di luar akomodasi, seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan lain-lain.

Di samping itu, Kepulauan Seribu memiliki cagar budaya, sarana snorkling, diving, swimming, fishing, camping ground, outbound, education/riset, religi/sejarah, dan lain sebagainya.

Pariwisata merupakan sektor utama yang diharapkan bisa menjadi leading sektor yang akan mendorong UMKM Ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan perekonomian lokal, karena paralel dengan perkembangan dan peningkatan penjualan dari semua produk barang dan jasa UMKM terkait dengan pelayanan pariwisata.

Sesi Kedua diisi dengan materi yang disusun oleh Yudi Lazuardi dan dibawakan oleh Indah Erniawati, Praktisi UMKM dan Pengusaha Ekraf DKI Jakarta. Para peserta di berikan penjelasan dan pelatihan untuk bisa membuat bisnis plan yang profesional dengan mampu membuat atau menentukan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), sehingga bisa ditentukan berapa harga jual yang lebih kompetitif dan juga bisa menyusun strategi dalam penjualan dan atau pemasaran produk atau jasanya.

Sesi Ketiga diisi dengan kunjungan ke konter usaha UMKM binaan Pokdarwis yang menjual produk-produk kriya sebagai souvenir oleh-oleh dari Pulau Untung Jawa. Ditambah dengan penjelasan tentang Koperasi sebagai wadah yang ideal untuk pengembangan bersama para pelaku UMKM Ekonomi dan Industri Kreatif Kepulauan Seribu Selatan ke depannya.

Setiap sesi setiap peserta diberikan kesempatan untuk bertanya. Di akhir Bimtek para peserta mengumpulkan form isian data dan quisioner yang dibagikan di awal acara untuk bahan tindak lanjut dari Bimtek ini. Kemudian ditutup dengan photo bersama.

Sebagai Panitia dari Sudin Parekraf Kepulauan Seribu ada Valentino H.P. Sitio, Tuharno, Rahmat, Fajar Sidik, Novita, dan Nadia.(RHT)

Sudin Parekraf Kepulauan Seribu Adakan Bimtek Industri Kreatif Tahun 2022

Kepulauan Seribu, BINA BANGUN BANGSA – Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu kembali mengadakan Bimtek Industri Kreatif Tahun 2022, kepada para pelaku Koperasi dan UMKM dalam komunitas Jakpreneur dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) serta dari PKK Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, yang diadakan di Ruang Pola Kantor Administrasi Bupati Kepulauan Seribu. (24/05/2022)

Bimtek diikuti oleh sekitar 60 peserta yang berasal dari Pulau Harapan, Pulau Panggang, dan Pulau Kelapa ini diselenaggarakn 2 hari dari tanggal 24 – 25 Mei 2022, yang dibuka langsung oleh Kasie Industri, Sudin Parekraf Kepulauan Seribu, Farizaludin, mewakili Kepala Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu, Puji Hastuti, yang saat ini bersamaan sedang mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di giat acara juga di pulau Bidadari.

Harapan Kasie, agar dengan Bimtek ini para peserta pelaku UMKM ekonomi kreatif yang berasal dari Kepulauan Seribu ini bisa naik kelas menjadi pelaku usaha industri kreatif andalan Kepulauan Seribu, sekaligus ikut serta dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Kepulauan Seribu, pasca pandemi Covid-19 yang sangat dirasakan dampaknya bagi masyarakat di kepulauan seribu ini.

Sesi Pertama diisi dengan tema “Ekonomi Kreatif dalam Rangka Peningkatan Perekomomian Lokal”, yang disusun oleh Ketua Umum BINA BANGUN BANGSA, Nur Ridwan dan disampaikan oleh Ketua Bidang Pengembangan Koperasi, UMKM dan Industri Kreatif BINA BANGUN BANGSA, Gesty Probowati.

Dalam materi yang disampaikan Gesty kepada peserta adalah tentang definisi dan dasar hukum pelaksanaan ekonomi kreatif, berikut jenis usaha, mengapa dan manfaat, serta metode pengembangan ekonomi kreatif serta perbedaannya dengan industri kreatif. Termasuk paparan mengenai potensi pengembangan ekonomi kreatif dan Industri Pariwisata di Kepulauan Seribu.

Selain produk hasil tangkapan ikan yang bisa diolah berbagai macam makanan termasuk snack jadi oleh-oleh khas dari kepulaun seribu. Sektor yang menjadi andalan Kepulauan Seribu adalah sektor pariwisata, karena Kepulauan Seribu memiliki potensi wisata yang luar biasa. Menurut data jumlah kunjungan pada tahun 2019 berjumlah 777.008, terbagi wisatawan mancanegara berjumlah 28.417 dan wisata nusantara berjumlah 748.591. Tapi sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia 2020 yang lalu hingga 2022 ini, kunjungan wisatawan menurun drastis di Kepulauan Seribu hingga mencapai 33% dari rata-rata kunjungan tahun 2017 – 2019.

Saat ini amenitas di Kepulauan Seribu terdiri dari 7 hotel resort, 661 homestay, 56 rumah makan, jaringan listrik, internet, dan air bersih. Amenitas adalah fasilitas di luar akomodasi, seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata, dan fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, taman, dan lain-lain.

Di samping itu, Kepulauan Seribu memiliki cagar budaya, sarana snorkling, diving, swimming, fishing, camping ground, outbound, education/riset, religi/sejarah, dan lain sebagainya.

Pariwisata merupakan sektor utama yang diharapkan bisa menjadi leading sektor yang akan mendorong UMKM Ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan perekonomian lokal, karena paralel dengan perkembangan dan peningkatan penjualan dari semua produk barang dan jasa UMKM terkait dengan pelayanan pariwisata.

Sesi Kedua diisi dengan materi yang disusun Yudi Lazuardi dan dibawakan oleh Indah Erniawati, Praktisi UMKM dan Pengusaha Ekraf DKI Jakarta. Para peserta di berikan penjelasan dan pelatihan untuk bisa membuat bisnis plan yang profesional dengan mampu membuat atau menentukan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP), sehingga bisa ditentukan berapa harga jual yang lebih kompetitif dan juga bisa menyusun strategi dalam penjualan dan atau pemasaran produk atau jasanya.

Sesi Ketiga diisi dengan succes story dari para pelaku UMKM Ekonomi Kreatif binaan Jakpreneur Kepulauan Seribu yang sudah berhasil mempunyai banyak macam produk olahan hasil laut, dengan nama OlehOlehPulauSeribu lengkap perizinannya serta menggunakan digital marketing melalui akun sosmed Instagram dan shopee serta lainnya.

Setiap sesi ada waktu tanya jawab, setiap peserta diberikan kesempatan untuk bertanya. Di akhir Bimtek para peserta mengisi pendataan dan quisioner yang dikumpulkan pemateri untuk bahan tindak lanjut dari Bimtek ini.

Sebagai Panitia dari Sudin Parekraf Kepulauan Seribu ada Valentino H.P. Sitio, Tuharno, Rahmat, Fajar Sidik, Novita.(RHT)

Ada yg bisa kami bantu ?...